Pada kesempatan Kali ini saya akan membahas mengenai Konfigurasi Dasar Mikrotik.
A. PENDAHULUAN
Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.
Subnetting bertujuan untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address. Selain itu subnetting juga berfungsi untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
B. LATAR BELAKANG
Subnetting juga dapat meningkatkan
security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam
suatu network.
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian subnetting
2. Mengetahui pengoprasian subnetting
7. Penghitungan Subnetting
1. Mengetahui pengertian subnetting
2. Mengetahui pengoprasian subnetting
D. PEMBAHASAN
1. Pengertian
Subnetting
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar
menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada
subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan teknik
memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya
dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas
C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi
mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
2. Alasan Melakukan Subnetting
·
Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya
lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C,
tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host
devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254,
namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host
sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device
akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar
10 ribuan IP address.
·
Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi
memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam
network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur
agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical
network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama,
yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network.
Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain
broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.
3. Fungsi Subnetting
Fungsi subnetting antara lain sbb:
- Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat
di perusahaan tidak akan bertabrakan
(collision) atau macet.
- Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
- Pengelolaan yang disederhanakan.
- Membantu pengembangan jaringan ke arah
jarak geografis yang menjauh,
4. Proses Subnetting
Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan
beberapa proses antara lain :
- Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh
subnet mask.
- Menentukan jumlah host per subnet.
- Menentukan subnet yang valid.
- Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
- Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
5. Mengenal Teknik Subnetting
Misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host).
Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita
hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:
Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet
mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:
Network Perusahaan
Alamat
Jaringan :
192.168.1.0
Host
Pertama :
192.168.1.1
Host
Terakhir :
192.168.1.254
Broadcast
Address :
192.168.1.255
Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang
berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork,
maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakansubnet mask
255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa
subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet,
dengan perincian sebagai berikut:
Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet
A : 192.168.1.0
Host
Pertama :
192.168.1.1
Host
Terakhir :
192.168.1.126
Broadcast
Address :
192.168.1.127
Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet
B : 192.168.1.128
Host
Pertama :
192.168.1.129
Host
Terakhir :
192.168.1.254
Broadcast Address :
192.168.1.255
Dengan demikian dengan teknik subnetting akan terdapat 2
buah subnetwork yang masing-masing network maksimal terdiri dari 125 host
(komputer). Masing-masing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa
saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security dan mengurangi terjadinya
kongesti. Apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda
tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router.
6. SubnetMask
Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita
membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana
saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang
BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. SUBNET MASK DEFAULT
ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:
Class
|
Oktet Pertama
|
Subnet Mask Default
|
Private Address
|
A
|
1 - 127
|
255.0.0.0
|
10.0.0.0 – 10.255.255.255
|
B
|
128 - 191
|
255.255.0.0
|
172.16.0.0 – 172.31.255.255
|
C
|
192 - 223
|
255.255.225.0
|
192.168.0.0 – 192.168.255.255
|
Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah
suatu jaringan yang dimaksud adalah termasuk jaringan lokal atau non lokal.
Network ID dan host ID di dalam IP address
dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask merupakan pola
nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang menunjukkan network
ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Kelas IP Address
|
BIT SUBNET (Default)
|
SUBNETMASK (Default)
|
A
|
11111111 00000000 00000000 00000000
|
255.0.0.0
|
B
|
11111111 11111111 00000000 00000000
|
255.255.0.0
|
C
|
11111111 11111111 11111111 00000000
|
255.255.255.0
|
Jangan bingung membedakan antara subnet mask
dengan IP address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device atau networkdi
internet. Subnet mask digunakan untuk menandakan bagian mana dari IP address
yang digunakan untuk menentukan network ID. Anda dapat langsung dengan mudah
mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255, oleh karena itu 255
bukanlah octet yang valid untuk IP address class.
Terdapat
aturan-aturan dalam membuat Subnet Mask:
Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, oktet
pertama dari subnet pasti 255.
1. Angka maksimal untuk network ID adalah 30 bit. Anda
harus menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak
2 host. Jika anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan
tersisa untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa. Menyisakan 1 bit juga
tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1
digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada
network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan
menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast
address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang
untuk host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.
2. Karena network ID selalu disusun oleh deretan
angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet
mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang
berasal dari 8 bit.
BINARY OCNET
|
DECIMAL
|
00000000
|
0
|
10000000
|
128
|
11000000
|
192
|
11100000
|
224
|
11110000
|
240
|
11111000
|
248
|
11111100
|
252
|
11111110
|
254
|
11111111
|
255
|
7. Penghitungan Subnetting
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara,
cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada
hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah
yaitu:
· Jumlah
Subnet.
· Jumlah
Host per Subnet.
· Blok
Subnet.
· Alamat
Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2.
Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24 artinya bahwa IP address
192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24
diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1.
Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut
dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali
tahun 1992 oleh IEFT.
E. KESIMPULAN
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar
menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada
subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.
Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP
address kelas B dan IP address kelas C.
F. REFERENSI
https://raflieka.wordpress.com
http://feriilhami.blogspot.co.id
Sekian postingan Dari saya kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamu' alaikum Wr. wb.
0 komentar:
Posting Komentar